Kesaksian penginjilan di Kampus (Verifikasi
Undip)
Ku percaya semua janji Tuhan akan
tergenapi, dan dinyatakan kepada orang yang Tuhan sudah tetapkan, RancanganNya
damai sejahterah bukan rancangan kecelakaan.
Sebelum ke kampus
undip kita jemaat, adakan doa di senter maerasari 11, kita mau bangkitkan apa
yang sudah Tuhan taruh di dalam kita, dan juga saling menguatkan satu sama
lain, dan nyatanya beberbeda saat kita mau bekumpul doa sama-sama, ku percaya
api Tuhan sudah dicurahkan dan kita berdoa supaya kita juga bisa menyebarkan
api Tuhan itu dan menjaganya tetap sama kita,
Aku datang dengan
berpengaharapan yang dari Tuhan, Tiba ditempat Verifikasi undip, aku langsung
bekenalan dengan mahasiwa baru (MABA), yang juga sedang mengantri nomer urutan
nya dipangil, sambil menunggu kita berbicara tentang kampus, dan aku juga
berkenalan sama maba ini, namanya Didier dari surabaya, dan kita juga berdua langsung
bicara tentang kampus, dari pembicaraan itu aku juga kasih tau info tentang
dunia kampus di Undip.
Aku cuman taat apa yang Tuhan bicara,
bahwa kamu pergi membawa berita kabar baik, yaitu tentang Kristus. Akhirnya
dari pembicaraan aku juga bisa masuk Injil ke Didier, bahwa anugrah besar kita
bisa diselamatkan, dan dia juga baru sadar bahwa selama ini Tuhan ada, karena
dia tidak pernah merasakan bahwa Tuhan ikut campur dalam kehidupan dia, sampai
dia kesaksian bahwa dia masuk Undip Itu seperti mustahil karena dia juga
sebenernya tidak yakin kalo bisa masuk, karena awalnya dia mau masuk
kepolisian, dari itu aku juga bicara kalo kita juga ngak kebetulan bisa ketemu,
dan ku juga kesaksian tentang hidupku diubahkan dan mujizat Tuhan yang terjadi
didalam aku, dan dia juga terbuka bicara tentang hidupnya, bahwa dia juga tidak
seperti orang yang agamawi dan juga dia tidak munafik kalo dia biasa-biasa aja
hubungannya sama Tuhan, akhirnya kita juga bisa nyaman bicara tentang hidup
walaupun singakat kita bicara dan akhirnya dia dipangil masuk urutannya, aku
juga minta nomernya dan kita bisa berjumpa dilain waktu dan kita juga harus
punya hati yang murni untuk kita bantu orang, dan hati yang belaskasihan kepada
orang-orang, seperti aku juga dimenangkan dikampus, masih kah kita ada hati
buat generasi lagi dikampus kita.
Boy
(voice of truth)
Kesaksian
penginjilan di Simpang Lima (Pahlawan)
Awalnya
ku belajar dari semua yang ku dengar kuat dalam Injil, aku harus tundukan
keinginan daging aku dan mau hidup oleh Roh dan dipimpin oleh Roh, dan ku
bangkit karena ku juga dengar dan kudapatkan dari beberapa orang yang share
kepada ku dan Firman yang akhirnya ku dapatkan pemahyuan tentang janji Tuhan,
dan untuk menjadikan Tuhan yang utama. Di minggu ini dibakikan tentang api dan
pemberitaan Injil di 2 Timotius 1:7-10 :
Sebab Allah memberikan kepada kita bukan roh ketakutan, melaikan roh yang
membangkitkan kekuatan, kasih dan ketertiban. 8 Jadi janganlah malu bersaksi
tentang Tuhan kita dan janganlah malu karena aku (paulus), seorang hukuman
karena Dia, melaikan ikutlah menderita bagi Injil-Nya oleh kekuatan Allah. 9
Dialah yang menyelamatkan kita dan memanggil kita dengan panggilan
kudus, bukan berdasarkan perbuatan kita, melainkan berdasarkan maksud dan kasih
karunia-Nya sendiri, yang telah dikaruniakan kepada kita dalam Kristus Yesus
sebelum permulaan zaman 10 dan yang sekarang
dinyatakan oleh kedatangan Juruselamat kita Yesus Kristus, yang oleh Injil
telah mematahkan kuasa maut dan mendatangkan hidup yang tidak dapat binasa.
Kita
juga mulai kumpul di simpanglima, dan berdoa bersama jemaat, dan aku tidak
sendiri aku sama danar, dan ketemu dengan teman aku yang dulu juga pernah ku
injili dia namanya Kris (Tuna Rungu), dari keterbatasan yang ada aku bicara
dengan bahasa isarat, dia khatolik dan dia pun tanya, boy kamu masih kristen
dan seperti dulu?, aku bilang ia aku sama seperti dulu yang dia tahu kita
jemaat yang bicara tentang Tuhan, akhirnya aku mulai bagikan Firman Tuhan juga
ke dia, aku percaya saat Firman yang keluar dari mulut kita bahkan tentang
Kristus, tidak akan keluar dengan sia-sia. Aku juga bagikan di 1 korintus
tentang Hikmat manusia dan Hikmat Tuhan kepada dia. Singkat cerita dia di sms
teman komunitasnya untuk kumpul dan aku juga minta nomernya dan setelah itu aku
juga ketemu sama komunitas (CTR) Comunitas Tuna Rungu dan aku sama danar
kenalan dan bangun relasi dengan
(CTR).
(CTR).
Dan
aku dan danar jalan lagi di sekitar pahlawan sampai ketemu 3 orang sahabat,
mereka masih SMA, dari SMA N 15 Semarang, awalnya sebelum kita kenalan, ku
bertanya ke salah satu temannya yang sedang bawa buku bacaan, dan dari situ
kita bisa ngobrol tentang kampus, dan ku juga kasih wawasan minat dan bakat
tentang kampus dan jurusan apa yang mau diambil oleh mereka yang sekarng kelas
2 SMA, namanya Ocar,Bagas,Adit. Danarpun bicara sama adit dan aku bicara dengan
Ocar dan Bagas. Bagas dan Ocar punya background Khatolik dan adit Muslim,
akupun bicara tentang kehidupan masa muda dan tentang Tuhan Dan Dosa kepada
Oscar dan Bagas, dan Bagas mulai menceritakan hidupnya kalo dia ibadah
disekolahnya cuman Formalitas, pergi-pergi berjiarah ke goa-goa maria, untuk
mendapatkan nilai saja, dan sebenarnya dia juga malas untuk mengikutinya dan
dengan hati yang terpaksa, trus dia juga kasih tau dia punya alkitab sebagai
hiasan meja belajarnya yang sama sekali tidak pernah dibuka apalagi dibaca,
yang dia lakukan cuman bersikan saja alkitabnya dari debu. Dari situ aku juga
makin yakin sama Tuhan, bahwa aku harus punya hati bagi jiwa-jiwa bisa
diselamatkan dan kasih tentang Yesus adalah jawaban Didunia ini, bagi saya dan
juga bagi semua orang, Anugrahnya besar aku bisa share dan kesaksian kepada
orang yang belum mengenal Yesus sunguh-sungguh, dari ini semua aku tidak mau
sombong, dan aku mau terus britakan, dan hidupku sama Tuhan pun harus
sungguh-sungguh. kita boleh menanam dan menabur tetapi yang lebih penting bahwa
Tuhan lah yang memberi pertumbuhan,
Biarlah
jadilah kehendak-Mu
Boy
(Voice of truth)