Minggu, 05 Mei 2013

Kesaksian Dikampus Undip


Kesaksian penginjilan di Kampus (Verifikasi Undip)
        Ku percaya semua janji Tuhan akan tergenapi, dan dinyatakan kepada orang yang Tuhan sudah tetapkan, RancanganNya damai sejahterah bukan rancangan kecelakaan.
Sebelum ke kampus undip kita jemaat, adakan doa di senter maerasari 11, kita mau bangkitkan apa yang sudah Tuhan taruh di dalam kita, dan juga saling menguatkan satu sama lain, dan nyatanya beberbeda saat kita mau bekumpul doa sama-sama, ku percaya api Tuhan sudah dicurahkan dan kita berdoa supaya kita juga bisa menyebarkan api Tuhan itu dan menjaganya tetap sama kita,
Aku datang dengan berpengaharapan yang dari Tuhan, Tiba ditempat Verifikasi undip, aku langsung bekenalan dengan mahasiwa baru (MABA), yang juga sedang mengantri nomer urutan nya dipangil, sambil menunggu kita berbicara tentang kampus, dan aku juga berkenalan sama maba ini, namanya Didier dari surabaya, dan kita juga berdua langsung bicara tentang kampus, dari pembicaraan itu aku juga kasih tau info tentang dunia kampus di Undip.
        Aku cuman taat apa yang Tuhan bicara, bahwa kamu pergi membawa berita kabar baik, yaitu tentang Kristus. Akhirnya dari pembicaraan aku juga bisa masuk Injil ke Didier, bahwa anugrah besar kita bisa diselamatkan, dan dia juga baru sadar bahwa selama ini Tuhan ada, karena dia tidak pernah merasakan bahwa Tuhan ikut campur dalam kehidupan dia, sampai dia kesaksian bahwa dia masuk Undip Itu seperti mustahil karena dia juga sebenernya tidak yakin kalo bisa masuk, karena awalnya dia mau masuk kepolisian, dari itu aku juga bicara kalo kita juga ngak kebetulan bisa ketemu, dan ku juga kesaksian tentang hidupku diubahkan dan mujizat Tuhan yang terjadi didalam aku, dan dia juga terbuka bicara tentang hidupnya, bahwa dia juga tidak seperti orang yang agamawi dan juga dia  tidak munafik kalo dia biasa-biasa aja hubungannya sama Tuhan, akhirnya kita juga bisa nyaman bicara tentang hidup walaupun singakat kita bicara dan akhirnya dia dipangil masuk urutannya, aku juga minta nomernya dan kita bisa berjumpa dilain waktu dan kita juga harus punya hati yang murni untuk kita bantu orang, dan hati yang belaskasihan kepada orang-orang, seperti aku juga dimenangkan dikampus, masih kah kita ada hati buat generasi lagi dikampus kita.  

                                                                        Boy (voice of truth)
Kesaksian penginjilan di Simpang Lima (Pahlawan)
Awalnya ku belajar dari semua yang ku dengar kuat dalam Injil, aku harus tundukan keinginan daging aku dan mau hidup oleh Roh dan dipimpin oleh Roh, dan ku bangkit karena ku juga dengar dan kudapatkan dari beberapa orang yang share kepada ku dan Firman yang akhirnya ku dapatkan pemahyuan tentang janji Tuhan, dan untuk menjadikan Tuhan yang utama. Di minggu ini dibakikan tentang api dan pemberitaan Injil di 2 Timotius 1:7-10 : Sebab Allah memberikan kepada kita bukan roh ketakutan, melaikan roh yang membangkitkan kekuatan, kasih dan ketertiban. 8 Jadi janganlah malu bersaksi tentang Tuhan kita dan janganlah malu karena aku (paulus), seorang hukuman karena Dia, melaikan ikutlah menderita bagi Injil-Nya oleh kekuatan Allah. 9  Dialah yang menyelamatkan kita dan memanggil kita dengan panggilan kudus, bukan berdasarkan perbuatan kita, melainkan berdasarkan maksud dan kasih karunia-Nya sendiri, yang telah dikaruniakan kepada kita dalam Kristus Yesus sebelum permulaan zaman 10  dan yang sekarang dinyatakan oleh kedatangan Juruselamat kita Yesus Kristus, yang oleh Injil telah mematahkan kuasa maut dan mendatangkan hidup yang tidak dapat binasa.
Kita juga mulai kumpul di simpanglima, dan berdoa bersama jemaat, dan aku tidak sendiri aku sama danar, dan ketemu dengan teman aku yang dulu juga pernah ku injili dia namanya Kris (Tuna Rungu), dari keterbatasan yang ada aku bicara dengan bahasa isarat, dia khatolik dan dia pun tanya, boy kamu masih kristen dan seperti dulu?, aku bilang ia aku sama seperti dulu yang dia tahu kita jemaat yang bicara tentang Tuhan, akhirnya aku mulai bagikan Firman Tuhan juga ke dia, aku percaya saat Firman yang keluar dari mulut kita bahkan tentang Kristus, tidak akan keluar dengan sia-sia. Aku juga bagikan di 1 korintus tentang Hikmat manusia dan Hikmat Tuhan kepada dia. Singkat cerita dia di sms teman komunitasnya untuk kumpul dan aku juga minta nomernya dan setelah itu aku juga ketemu sama komunitas (CTR) Comunitas Tuna Rungu dan aku sama danar kenalan dan bangun relasi dengan
(CTR).
Dan aku dan danar jalan lagi di sekitar pahlawan sampai ketemu 3 orang sahabat, mereka masih SMA, dari SMA N 15 Semarang, awalnya sebelum kita kenalan, ku bertanya ke salah satu temannya yang sedang bawa buku bacaan, dan dari situ kita bisa ngobrol tentang kampus, dan ku juga kasih wawasan minat dan bakat tentang kampus dan jurusan apa yang mau diambil oleh mereka yang sekarng kelas 2 SMA, namanya Ocar,Bagas,Adit. Danarpun bicara sama adit dan aku bicara dengan Ocar dan Bagas. Bagas dan Ocar punya background Khatolik dan adit Muslim, akupun bicara tentang kehidupan masa muda dan tentang Tuhan Dan Dosa kepada Oscar dan Bagas, dan Bagas mulai menceritakan hidupnya kalo dia ibadah disekolahnya cuman Formalitas, pergi-pergi berjiarah ke goa-goa maria, untuk mendapatkan nilai saja, dan sebenarnya dia juga malas untuk mengikutinya dan dengan hati yang terpaksa, trus dia juga kasih tau dia punya alkitab sebagai hiasan meja belajarnya yang sama sekali tidak pernah dibuka apalagi dibaca, yang dia lakukan cuman bersikan saja alkitabnya dari debu. Dari situ aku juga makin yakin sama Tuhan, bahwa aku harus punya hati bagi jiwa-jiwa bisa diselamatkan dan kasih tentang Yesus adalah jawaban Didunia ini, bagi saya dan juga bagi semua orang, Anugrahnya besar aku bisa share dan kesaksian kepada orang yang belum mengenal Yesus sunguh-sungguh, dari ini semua aku tidak mau sombong, dan aku mau terus britakan, dan hidupku sama Tuhan pun harus sungguh-sungguh. kita boleh menanam dan menabur tetapi yang lebih penting bahwa Tuhan lah yang memberi pertumbuhan,
Biarlah jadilah kehendak-Mu 








                                                                Boy (Voice of truth)